TANAMAN HERBAL$type=three$m=0$rm=0$h=400$c=3$show=home

$type=slider$count=3$rm=0

10 Macam Penyakit Kulit Anak Pesantren, Pencegahan, Penyebab dan Tanaman Herbal untuk Mengatasinya

Sudah bukan rahasia lagi bahwa anak pesantren memang sering terjangkit 10 macam penyakit kulit ini. Bagaimana cara mengatasinya dengan tanaman herbal?

10 Macam Penyakit Kulit Anak Pesantren, Pencegahan, Penyebab dan Tanaman Herbal untuk Mengatasinya

Pesantren adalah lingkungan tempat belajar yang penuh dengan kebersamaan. Namun, kondisi yang padat, berbagi perlengkapan pribadi, serta faktor kebersihan yang kurang optimal dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, terutama penyakit kulit. Beberapa penyakit kulit yang umum terjadi di pesantren meliputi scabies (kudis), tinea (kurap, kadas, panu, athlete’s foot), impetigo, miliaria (biang keringat), dermatitis kontak, folikulitis, dan eksim. 

Kebersihan dan kesehatan kulit sangat penting bagi santri yang tinggal di lingkungan pesantren atau kobong. Dengan lingkungan yang padat, berbagi fasilitas, dan aktivitas harian yang tinggi, santri sering kali rentan terhadap berbagai penyakit kulit. Infeksi jamur, bakteri, serta alergi menjadi permasalahan umum yang dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi dalam belajar.

Menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan adalah kunci utama dalam mencegah penyakit kulit. Namun, jika sudah terjangkit, pengobatan herbal dapat menjadi alternatif yang aman dan alami. Dalam artikel ini, kita akan membahas 10 penyakit kulit yang umum terjadi di pesantren, termasuk penyebabnya, cara pencegahannya, serta pengobatan herbal lengkap dengan racikan dan dosis yang tepat. Insya Allah.

1. Skabies (Kudis)

Penyakit kulit akibat tungau Sarcoptes scabiei yang menyebabkan gatal hebat, terutama di malam hari. Biasanya menyebar cepat di lingkungan padat.

Penyebab: Tungau Sarcoptes scabiei yang menggali kulit dan bertelur, menyebabkan gatal hebat. Menular melalui kontak langsung atau berbagi pakaian dan tempat tidur.

Pencegahan: 

  • Rajin mandi dan mengganti pakaian serta sprei secara rutin.
  • Hindari berbagi pakaian, handuk, atau tempat tidur dengan orang lain.
  • Jika ada teman yang terkena skabies, segera obati dan desinfeksi barang-barangnya.

Pengobatan Herbal: 

Daun mimba (Azadirachta indica) dan kunyit (Curcuma longa)

Racikan:

  • 10 lembar daun mimba
  • 1 ruas kunyit
  • 500 ml air

Cara penggunaan:

  • Rebus daun mimba dan kunyit hingga air berkurang setengahnya.
  • Setelah dingin, gunakan air rebusan untuk mandi atau kompres pada kulit yang terkena skabies 2 kali sehari.
  • Bisa juga mengoleskan minyak mimba langsung ke kulit yang terinfeksi sebelum tidur.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Daun mimba + lengkuas

Racikan:

  • 10 lembar daun mimba
  • 1 ruas lengkuas (dihaluskan)
  • 500 ml air

Cara penggunaan:

  • Rebus daun mimba, lalu campurkan lengkuas yang sudah ditumbuk ke dalam air rebusan.
  • Oleskan pada kulit yang terkena skabies menggunakan kapas atau kain bersih 2 kali sehari.

2. Dermatitis Kontak

Iritasi atau alergi akibat deterjen, sabun, atau bahan pakaian tertentu.

Penyebab: Reaksi alergi atau iritasi dari sabun, deterjen, parfum, logam, atau bahan pakaian tertentu yang menyebabkan kulit meradang dan gatal.

Pencegahan:

  • Gunakan sabun dan deterjen yang lembut serta bebas pewangi jika kulit sensitif.
  • Hindari kontak dengan bahan kimia yang bisa menyebabkan alergi atau iritasi.
  • Gunakan pelembap untuk menjaga kulit tetap sehat dan tidak kering.

Pengobatan Herbal: 

Lidah buaya (Aloe vera) dan minyak kelapa

Racikan:

  • 1 batang lidah buaya (ambil gel-nya)
  • 2 sdm minyak kelapa

Cara penggunaan:

  • Campurkan gel lidah buaya dengan minyak kelapa.
  • Oleskan pada area kulit yang terkena dermatitis 2-3 kali sehari.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Minyak kelapa + kunyit

Racikan:

  • 2 sdm minyak kelapa
  • 1 ruas kunyit (parut)

Cara penggunaan:

  • Campurkan kunyit parut dengan minyak kelapa, lalu aduk hingga merata.
  • Oleskan pada area kulit yang meradang 2-3 kali sehari.

3. Panu (Tinea Versicolor)

Infeksi jamur yang menyebabkan bercak putih, coklat, atau merah pada kulit, sering kali di punggung, dada, atau wajah.

Penyebab: Infeksi jamur Malassezia yang tumbuh berlebihan akibat kelembapan tinggi, keringat berlebih, atau sistem imun lemah.

Pencegahan: 

  • Jaga kebersihan tubuh, terutama setelah berkeringat.
  • Pakai pakaian yang menyerap keringat dan tidak terlalu ketat.
  • Gunakan sabun antijamur jika sering mengalami panu.

Pengobatan Herbal: 

Lengkuas (Alpinia galanga) dan bawang putih (Allium sativum)

Racikan:

  • 1 ruas lengkuas
  • 1 siung bawang putih

Cara penggunaan:

  • Tumbuk lengkuas dan bawang putih hingga halus.
  • Oleskan pada area panu selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air hangat.
  • Lakukan 2 kali sehari sampai panu menghilang.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Bawang putih + lidah buaya

Racikan:

  • 2 siung bawang putih (haluskan)
  • 2 sdm gel lidah buaya

Cara penggunaan:

  • Campurkan bawang putih yang sudah dihaluskan dengan gel lidah buaya.
  • Oleskan pada area panu dan diamkan 15-20 menit sebelum dibilas.
  • Lakukan 2 kali sehari.

4. Kurap (Tinea Corporis)

Infeksi jamur berbentuk lingkaran merah bersisik, bisa menyebar melalui kontak langsung.

Penyebab: Infeksi jamur dermatofit yang berkembang di kulit lembap dan menular melalui kontak langsung atau benda terkontaminasi.

Pencegahan:

  • Jangan berbagi pakaian, handuk, atau alat mandi dengan orang lain.
  • Jaga kulit tetap kering, terutama setelah mandi atau berkeringat.
  • Jika ada gejala kurap, segera gunakan salep antijamur.

Pengobatan Herbal: 

Daun sirih (Piper betle) dan kunyit

Racikan:

  • 5 lembar daun sirih
  • 1 ruas kunyit
  • 500 ml air

Cara penggunaan:

  • Rebus daun sirih dan kunyit hingga air mendidih.
  • Gunakan air rebusan untuk mencuci area yang terkena kurap 2 kali sehari.
  • Bisa juga menghaluskan kunyit dan mengoleskannya langsung ke kurap sebelum tidur.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Bawang putih + lidah buaya

Racikan:

  • 2 siung bawang putih (haluskan)
  • 1 sdm gel lidah buaya

Cara penggunaan:

  • Campurkan bawang putih yang dihaluskan dengan lidah buaya.

5. Kutu Air (Tinea Pedis)

Infeksi jamur di kaki akibat kondisi lembap, sering dialami santri yang sering memakai sandal atau sepatu basah.

Penyebab: Infeksi jamur akibat kaki yang sering lembap atau basah, terutama jika sering memakai sepatu atau sandal yang tidak kering sempurna.

Pencegahan:

  • Gunakan sandal saat berada di kamar mandi atau tempat lembap.
  • Keringkan kaki dengan baik sebelum memakai sepatu atau sandal.
  • Gunakan bedak antijamur jika kaki mudah berkeringat.

Pengobatan Herbal: 

Daun jambu biji (Psidium guajava)

Racikan:

  • 10 lembar daun jambu biji
  • 500 ml air

Cara penggunaan:

  • Rebus daun jambu biji hingga mendidih, lalu gunakan airnya untuk merendam kaki selama 15 menit.
  • Lakukan 2 kali sehari.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Bawang putih + lidah buaya

Racikan:

  • 3 siung bawang putih (haluskan)
  • 1 sdm gel lidah buaya

Cara penggunaan:

  • Campurkan bawang putih dengan gel lidah buaya dan oleskan pada kaki yang terkena kutu air.
  • Lakukan 2 kali sehari.

6. Bisul (Furunkel)

Infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang menyebabkan benjolan merah berisi nanah, sering muncul di bagian tubuh yang sering bergesekan.

Penyebab: Infeksi bakteri Staphylococcus aureus di folikel rambut, sering terjadi pada kulit yang kotor atau sering bergesekan.

Pencegahan:

  • Jaga kebersihan tubuh dan ganti pakaian secara teratur.
  • Jangan memencet bisul, karena bisa memperburuk infeksi.
  • Jika sering mengalami bisul, periksa kebersihan lingkungan sekitar.

Pengobatan Herbal: 

Daun sambiloto (Andrographis paniculata) dan bawang merah

Racikan:

  • 5 lembar daun sambiloto
  • 1 siung bawang merah

Cara penggunaan:

  • Tumbuk daun sambiloto dan bawang merah hingga halus.
  • Tempelkan pada bisul, lalu tutup dengan kain bersih selama 3 jam.
  • Lakukan 2 kali sehari sampai bisul matang dan pecah.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Madu + kayu manis + daun jambu biji

Racikan:

  • 1 sdm madu murni
  • ½ sdt bubuk kayu manis
  • 3 lembar daun jambu biji (haluskan)

Cara penggunaan:

  • Campurkan semua bahan hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pada bisul dan diamkan selama 30 menit sebelum dibilas.
  • Lakukan 2 kali sehari.

7. Eksim (Dermatitis Atopik)

Penyakit kulit kronis yang menyebabkan gatal, kemerahan, dan kulit kering, biasanya kambuh karena alergi atau stres.

Penyebab: Kombinasi faktor genetik, sistem imun yang sensitif, dan paparan alergen seperti debu, makanan tertentu, atau stres.

Pencegahan:

  • Hindari pemicu alergi seperti debu, makanan tertentu, atau bahan pakaian yang kasar.
  • Gunakan pelembap untuk mencegah kulit kering dan iritasi.
  • Hindari menggaruk kulit yang gatal agar tidak merusak lapisan kulit.

Pengobatan Herbal: 

Minyak zaitun dan madu

Racikan:

  • 2 sdm minyak zaitun
  • 1 sdm madu

Cara penggunaan:

  • Campurkan minyak zaitun dengan madu.
  • Oleskan ke area eksim 2 kali sehari untuk melembapkan dan mengurangi gatal.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Minyak zaitun + daun pegagan

Racikan:

  • 1 sdm minyak zaitun
  • 5 lembar daun pegagan

Cara penggunaan:

  • Campurkan minyak zaitun dengan daun pegagan yang sudah dihaluskan (campur dengan sedikit air hingga menjadi pasta)
  • Oleskan pada kulit yang terkena eksim 2 kali sehari.

8. Miliaria (Biang Keringat)

Ruam merah gatal akibat keringat yang terperangkap di pori-pori, sering terjadi di cuaca panas dan lingkungan lembap.

Penyebab: Saluran keringat tersumbat akibat panas dan kelembapan tinggi, menyebabkan ruam merah gatal di lipatan kulit.

Pencegahan:

  • Gunakan pakaian yang longgar dan berbahan katun agar kulit bisa bernapas.
  • Hindari lingkungan yang terlalu panas dan lembap.
  • Jika berkeringat banyak, segera mandi dan keringkan tubuh dengan baik.

Pengobatan Herbal: 

Daun kemangi (Ocimum sanctum) dan mentimun

Racikan:

  • 10 lembar daun kemangi
  • ½ buah mentimun

Cara penggunaan:

  • Haluskan daun kemangi dan mentimun, lalu oleskan ke area yang terkena biang keringat.
  • Biarkan selama 15 menit, lalu bilas dengan air bersih.
  • Lakukan 2 kali sehari.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Tepung beras + daun kemangi

Racikan:

  • 2 sdm tepung beras
  • 5 lembar daun kemangi (haluskan)
  • Air secukupnya

Cara penggunaan:

  • Campurkan tepung beras dengan daun kemangi yang sudah dihaluskan hingga menjadi pasta.
  • Oleskan pada area yang terkena biang keringat.
  • Diamkan selama 20 menit, lalu bilas dengan air bersih.
  • Lakukan 2 kali sehari.

9. Impetigo

Infeksi kulit yang menyebabkan luka berkerak berwarna kuning madu, sangat menular dan sering menyerang anak-anak.

Penyebab: Infeksi bakteri Streptococcus atau Staphylococcus aureus, sering menyerang anak-anak yang memiliki luka kecil atau gigitan serangga.

Pencegahan:

  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun, terutama setelah bersentuhan dengan luka.
  • Jangan berbagi handuk atau benda pribadi dengan orang lain.
  • Jika ada luka kecil, segera bersihkan dan tutup agar tidak terinfeksi bakteri.

Pengobatan Herbal: 

Madu dan kunyit

Racikan:

  • 1 sdm madu murni
  • ½ ruas kunyit (diparut)

Cara penggunaan:

  • Campurkan madu dengan kunyit parut, lalu oleskan pada luka impetigo.
  • Biarkan selama 30 menit, lalu bilas dengan air bersih.
  • Lakukan 2 kali sehari.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Madu murni + daun sirih

Racikan:

  • 1 sdm madu murni
  • 5 lembar daun sirih (rebus dengan 500 ml air)

Cara penggunaan:

  • Gunakan air rebusan daun sirih untuk mencuci area yang terkena impetigo.
  • Setelah itu, oleskan madu murni pada luka dan biarkan selama 30 menit sebelum dibilas.
  • Lakukan 2 kali sehari.

10. Herpes Simplex

Infeksi virus yang menyebabkan luka lepuh berisi cairan di sekitar mulut atau tubuh.

Penyebab: Virus Herpes Simplex (HSV-1 atau HSV-2), menular melalui kontak langsung seperti berbagi alat makan, ciuman, atau kontak kulit ke kulit.

Pencegahan:

  • Hindari berbagi alat makan, lip balm, atau handuk dengan orang lain.
  • Jika ada luka herpes, jangan menyentuhnya agar tidak menyebar ke area lain.
  • Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup istirahat.

Pengobatan Herbal: 

Daun sambiloto dan minyak kelapa

Racikan:

  • 5 lembar daun sambiloto (ditumbuk halus)
  • 1 sdt minyak kelapa

Cara penggunaan:

  • Campurkan daun sambiloto dengan minyak kelapa, lalu oleskan pada luka herpes.
  • Lakukan 2 kali sehari untuk mempercepat penyembuhan.

Alternatif Herbal lain:

Alternatif: Madu murni + daun sirih

Racikan:

  • 1 sdm madu murni
  • 5 lembar daun sirih (haluskan)

Cara penggunaan:

  • Campurkan madu murni dengan daun sirih yang sudah dihaluskan.
  • Oleskan pada luka herpes 2 kali sehari.

Tanaman herbal dapat menjadi solusi alami yang efektif untuk mengatasi berbagai penyakit kulit yang sering dialami santri di pesantren. Dengan pemakaian yang teratur dan menjaga kebersihan diri, penyakit kulit dapat dicegah dan diobati secara alami. Jika kondisi memburuk atau tidak membaik setelah beberapa minggu, sebaiknya konsultasikan ke tenaga medis.

Lampiran tabel tanaman herbal

Tanaman Herbal Cara Budidaya & Perawatan Manfaat & Khasiat
Daun Mimba Tumbuh di daerah tropis, perbanyakan dengan biji, butuh sinar matahari penuh. Antiseptik alami, mengatasi kudis dan infeksi kulit.
Lengkuas Ditanam di tanah gembur, butuh sinar matahari cukup, panen setelah 8-10 bulan. Antijamur, meredakan infeksi kulit.
Minyak Kelapa Diekstrak dari kelapa matang, pohon kelapa tumbuh di daerah tropis. Melembapkan kulit, mengurangi peradangan.
Kunyit Ditanam di tanah lembap, butuh naungan sebagian, panen setelah 8-10 bulan. Antibakteri, antiinflamasi, mempercepat penyembuhan luka.
Bawang Putih Tumbuh di tanah subur, butuh penyinaran penuh, panen setelah 5-6 bulan. Antijamur, antibakteri, mengatasi panu dan kurap.
Lidah Buaya Ditanam di tanah berpasir, butuh sinar matahari sedang, penyiraman minimal. Melembapkan kulit, mempercepat penyembuhan luka.
Daun Sirih Tumbuh di daerah tropis, butuh tanah subur dan lembap, dipanen secara berkala. Antibakteri, antiseptik, mengatasi infeksi kulit.
Madu Dihasilkan dari lebah madu, panen madu dilakukan setiap beberapa bulan. Antiseptik alami, mempercepat penyembuhan luka.
Kayu Manis Pohon kayu manis tumbuh di daerah tropis, panen kulit batangnya setelah 2-3 tahun. Antiseptik, mengatasi peradangan pada bisul.
Daun Jambu Biji Mudah tumbuh di daerah tropis, perbanyakan dengan biji atau stek. Mengandung antibakteri alami, membantu mengatasi infeksi kulit.
Daun Pegagan Tumbuh di tanah lembap, bisa dikembangbiakkan dengan stek batang. Menyembuhkan eksim, merangsang regenerasi kulit.
Tepung Beras Dihasilkan dari beras yang ditumbuk halus. Menenangkan kulit, mengatasi ruam biang keringat.
Daun Kemangi Mudah tumbuh di pekarangan, butuh sinar matahari penuh. Antiinflamasi, menenangkan iritasi kulit.
Cuka Apel Hasil fermentasi apel, bisa dibuat sendiri atau dibeli siap pakai. Antiseptik alami, mengatasi infeksi jamur.
Minyak Zaitun Diperoleh dari buah zaitun, pohon zaitun tumbuh di daerah subtropis. Melembapkan kulit, meredakan iritasi.

Nama

Janda Bolong,1,Nilam,1,Pestisida Alami,3,Tanaman Bumbu Masak,1,Tanaman Herbal,12,Tanaman Herbal Liar,1,Tanaman Hias,5,Tanaman Industri,1,Tips & Triks Herbal,1,Tips & Triks Tanaman,3,Urban Farming,1,
ltr
item
HARLA Farm: 10 Macam Penyakit Kulit Anak Pesantren, Pencegahan, Penyebab dan Tanaman Herbal untuk Mengatasinya
10 Macam Penyakit Kulit Anak Pesantren, Pencegahan, Penyebab dan Tanaman Herbal untuk Mengatasinya
Sudah bukan rahasia lagi bahwa anak pesantren memang sering terjangkit 10 macam penyakit kulit ini. Bagaimana cara mengatasinya dengan tanaman herbal?
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfY-pd4LvsFrU6CEVl5lxnX8aU9uk-w0RgIEtYkb8CqrMMVRA7U7jQazDNk0uWzPcCCjmSonN4gm3PpgRxzJaUPzEivEB1y1Tq6ME0jzrhalfRdD_zjtaU0Yr_tlZwbf87eIG6tm3OZv8hdm2caRdR5xpp1QJt0HU8DmS3G-e2PpzgRFOyKCOD7Kn7Obc/s320/Screenshot%202025-02-10%20at%2009.28.41.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfY-pd4LvsFrU6CEVl5lxnX8aU9uk-w0RgIEtYkb8CqrMMVRA7U7jQazDNk0uWzPcCCjmSonN4gm3PpgRxzJaUPzEivEB1y1Tq6ME0jzrhalfRdD_zjtaU0Yr_tlZwbf87eIG6tm3OZv8hdm2caRdR5xpp1QJt0HU8DmS3G-e2PpzgRFOyKCOD7Kn7Obc/s72-c/Screenshot%202025-02-10%20at%2009.28.41.png
HARLA Farm
https://harlafarm.raisahakim.com/2025/02/10-macam-penyakit-kulit-anak-pesantren.html
https://harlafarm.raisahakim.com/
https://harlafarm.raisahakim.com/
https://harlafarm.raisahakim.com/2025/02/10-macam-penyakit-kulit-anak-pesantren.html
true
177332777800290095
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Daftar Isi